Rabu, 19 Desember 2012

Makalah Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


1.      PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG
Kini dengan dimulainya globalisasi Indonesia masih terlihat tenggelam, Indonesia masih kalah bersaing dengan Negara-Negara lainnya padahal masyarakat Indonesia memiliki modal besar yakni sumber daya yang melimpah baik sumber daya yang berasal dari alam dan sumber daya manusia. Disamping itu Indonesia juga memiliki potensi daerah yang beraneka ragam baik geografis, sejarah, sosial, politik, budaya dan lain sebagainya. Sebaiknya agar dapat bersaing di era global ini Indonesia mengembangkan potensi lokalnya. Fakta-fakta mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas tertinggi untuk membangun keunggulan kompetitifnya, namun masyarakat Indonesia belum mengenali potensi lokal yang telah ada. Masalahnya, pendidikan hanya diukur dari output, yakni manusia cerdas secara literal, dan bukan fungsional. Kecerdasannya tidak memberi makna dalam memanfaatkan potensi lokal.
“Menurut Wahyu Prasetyawan, Jepang menjadi maju pesat tanpa mengorbankan tradisi. Namun, tradisi bukan fokus pada simbol-simbol budaya, melainkan pada spirit untuk memadukan kehendak untuk maju dengan spirit mempertahankan budaya. Simbol-simbol tradisinya bisa hilang, tetapi spiritnya slalu ada di dada mereka.”(Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 16).
Jadi dapat di katakan bahwa tanpa mengesampingkan tradisi  Jepang dapat maju sangat pesat. Seharusnya Indonesia dapat meniru keberhasilan Jepang tanpa mengesampingkan potensi lokal yang ada di Indonesia baik potensi alam, budaya dan lain sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan keunggulan lokal kepada masyarakat, sebenarnya ini dapat di diberikan dalam kegiatan pembelajaran formal maupun nonformal seperti ekstrakulikuler namun lebih baik lagi apabila diberikan pada keduanya. Dapat juga keunggulan lokal terintegrasi dalam mata pelajaran dan ekstra kulikuler agar hasilnya lebih maksimal.





1.2               RUMUSAN MASALAH

1.  Apa saja potensi keunggulan lokal yang ada di Indonesia ?
2.  Mengapa potensi keunggulan lokal di jadikan landasan pendidikan ?
3.  Bagaimana cara melaksanakan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal di Indonesia ?

1.3               TUJUAN

1.  Untuk mengetahui apa saja potensi keunggulan lokal yang ada di Indonesia.
2.  Untuk mengetahui tujuan mengapa keunggulan lokal dijadikan landasan pendidikan di Indonesia.
3.  Untuk mengetahui cara pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal di Indonesia.

1.4               MANFAAT
          Untuk mengenali potensi keunggulan lokal di Indonesia agar Indonesia menjadi lebih maju dan lebih bisa mengembangkan segala potensi keunggulan lokal di masing-masing daerah yang selama ini termarginalkan dan teralinasi dari perhatian publik.

2.      ISI

2.1               KAJIAN
        Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa, dan Negara. (Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Halaman 55).
        Basis adalah dasar, asas (Yasin,Sulchan. 1995. Kamus Pintar Bahasa Indonesia.Surabaya: Amanah. Halaman 31)
        Keunggulan Lokal merupakan segala sesuatu yang merupakan ciri khas kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain. (Amri,Sofian,dkk.2011. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jakarta:Prestasi Pustaka Raya. Halaman 1).
        Jadi pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah usaha untuk mewujudkan pembelajaran yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan komunikasi, bahasa, ekologi, dan lain-lain. Yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik.

2.2               PEMBAHASAN

1.  Apa saja potensi keunggulan lokal yang ada di Indonesia ?
            Potensi keunggulan keunggulan ini tidak terlepas dari potensi yang ada di sekeliling kita. Potensi ini berbeda-beda di setiap daerah. “Menurut Akhmad Sudrajat, konsep pengembangan keunggulan lokal diinspirasi dari berbagai potensi, yaitu Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), geografis, budaya, dan historis.” (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 32).  Jadi potensi yang ada dapat berbeda-beda tergantung dari sumber daya yang ada di setiap daerah. Di sini akan dijelaskan beberapa potensi keunggulan lokal yang ada di Indonesia diantaranya potensi Sumber Daya Alam (SDA), potensi Sumber Daya Manusia (SDM), potensi geografis, potensi budaya, dan potensi historis.

a.   Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

        Potensi sumber daya alam adalah potensi yang ada di bumi yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan masyarakat sekitar. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 33).
        Terdapat berbagai macam potensi sumber daya alam, ada potensi sumber daya Alam bidang pertambangan, misalnya minyak bumi, gas, batubara, emas, dan lain-lain. Potensi Sumber Daya Alam bidang pertanian, misalnya padi, jagung, ubi, buah-buahan sayur dan lain sebagainya. Potensi sumber daya alam bidang perkebunan, misalnya karet, kelapa sawit, cokelat, dan kopi. Sumber daya alam bidang peternakan, misalnya sapi, kambing, dan unggas. Sumber daya alam di bidang perikanan misalnya tambak, ikan laut, ikan tawar, rumput laut dan lain sebagainya. Potensi sumber daya alam diatas sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia di sekitarnya untuk itu potensi ini perlu dikembangkan agar dapat memajukan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.


b.  Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)

        Sumber Daya Manusia didefinisikan sebagai manusia dengan segenap potensinya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi makhluk sosial yang adaptif dan transformatif, serta mampu mendayagunakan potensi alam di sekitarnya secara seimbang dan berkesinambungan. (Asmani, Jamal Ma’mur.  2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 34).
        Agar sumber daya manusia baik maka masyarakat dituntut mampu untuk menyesuaikan diri dengan alam, perkembangan IPTEK, dan perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia. Sumber Daya Manusia merupakan penentu dari seluruh potensi keunggulan lokal yang ada, krena manusialah yang akan mengolah berbagai sumber daya yang ada baik sumber daya alam, kebudayaan, geografis, dan historis. Apabila sumber daya manusia kurang baik dalam pengelolaan sumber daya yang ada, maka potensi keunggulan lokal tidak dapat bermanfaat dengan baik. Namun apabila Sumber Daya Manusia sudah baik, kreatif, dan dapat mengelola potensi keunggulan lokal yang ada maka potensi yang ada dapat bermafaat bagi masyarakat sekitar misalnya bermanfaat pada bidang perekonomian.


c.   Potensi Geografis

        Objek geografi, antara lain meliputi objek formal dan material. Objek formal geografi adalah fenomena geosfer yang terdiri atas atmosfer bumi, cuaca dan iklom, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 36).
        Pengkajian dan pemanfaatan keunggulan lokal pada aspek geografis sangat khas karena ini memerlukan pendekatan studi ilmu geografi.  Tidak semua objek dan fenomena geografi merupakan potensi keungguln lokal karena keunggulan lokal memiliki dampak ekonomis yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Potensi geografis ini misalnya potensi di daerah pegunungan yang merupakan tempat yang tinggi dan dingin, suhu dan cuacanya sangat cocok untuk menanam sayur mayur. Pada daerah Sumatra yang bertanah gambut dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman kelapa sawit. Potensi geografis tersebt dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar agar bisa meningkatkan perkeonomian.


d.  Potensi Budaya

        Budaya adalah sikap, sedangkan sumber sikap adalah kebudayaan. Agar kebudayaan dilandasi dengan sikap baik, masyarakat perlu memadukan antara idealisme dengan realisme yang pada hakekatnya merupakan perpaduan antara seni dan budaya. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 38).
        Potensi Budaya di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Indonesia memiliki 33 Provinsi dengan berbagai macam budaya yang ada. Contoh dari keunggulan lokal di potensi budaya antara lain Sekatenan di Yogyakarta dan Solo, Upacara Ngaben di Bali, Malam Bainai di Sumatra, dan lain-lain. Bukan hanya itu potensi budaya di Indonesia juga ada tari-tarian misalnya tari pendet yang berasal dari bali, tari Tor-tor yang berasal dari Sumatera Utara, Tari Srimpi dari Yogyakarta dan lain-lain. Banyak sekali potensi keunggulan lokal dalam konsep budaya ini.


e.   Potensi Historis

          Keunggulan lokal di dalam konsep historis merupakan potensi sejarah baik dalam bentuk benda purbakala maupun tradisi. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 38).
        Pada konsep historis ini apa bila Sumber Daya Manusia dapat memanfaatkan dengan baik maka hal ini dapat menjadi potensi keunggulan lokal. Diperlukan akulturasi terhadap nilai-nilai tradisional dengan memberi kultural baru agar terjadi perpaduan antara kepentingan tradisional dan kepentingan modern, sehingga aset atau potensi sejarah bisa menjadi potensi keunggulan lokal.
Contoh keunggulan lokal di konsep historis ini adalah candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah, candi ini memiliki nilai historis sehingga kini menjadi tempat wisata bahkan merupakan tujuan wisata bagi turis manca negara, karena candi Borobudur juga merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

2.  Mengapa potensi keunggulan lokal di jadikan landasan pendidikan ?

      Potensi keunggulan lokal dijadikan landasan pendidikan karena di Indonesia banyak sekali potensi keunggulan lokal baik dari konsep potensi SDA, SDM, potensi geografis, potensi budaya dan potensi historis yang belum terkelola dengan baik, sehingga belum dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat sekitar. Banyak sekali masyarakat daerah yang memilih untuk merantau ke Ibu Kota untuk mencari lapangan pekerjaan, padahal di daerahnya memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Pada umumnya masyarakat belum mengetahui sumber daya yang ada di daerah mereka, sehingga potensi keunggulan lokal belum dapat dimanfaatkan. Keunggulan lokal dijadikan landasan pendidikan agar siswa dan masyarakat dapat mengetahui apa saja keunggulan lokal di daerah masing-masing agar masyarakat dapat memahami aspek-aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal tersebut. Sehingga masyarakat mampu mengolah sumber daya yang ada agar dapat bermanfaat untuk kelangsungan kehidupan dan perekonomian daerah tersebut sekaligus melestarikan budaya, tradisi, dan sumber daya yang menjadi unggulan daerah. Pendidikan berbasis keunggulan lokal ini juga memiliki jujuan agar indonesia mampu bersaing secara global.
3.  Bagaimana cara Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal di Indonesia ?

        Pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal di Indonesia dapat dilakukan dengan cara melibatkan pihak lain yakni Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah, lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP), perguruan tinggi, serta instansi luar Depdiknas, misalnya Pemda, dan Departermen lainnya. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 46). Lembaga-lembaga ini memiliki peran mulai dari mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing hingga melengkapi sarana prasarana pendidikan yang diperlukan untuk kebutuhan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal. Namun sebagai penyelenggara pendidikan berbasis keunggulan lokal sebaiknya sekolah tidak menggantungkan kepada lembaga-lembaga yang ada. Pihak sekolah harus pro aktif melakukan kajian, konsultasi, sosialisasi, dan pemantapan manajemen untuk melaksanakan pendidikan berbasis keunggulan lokal ini.
        Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 42).
        Dengan ini berarti setiap daerah memiliki kewenangan untuk menentukan pelaksanaan pendidikan, maka pendidikan berbasis keunggulan lokal ini dapat dimasukkan dalam kurikulum maupun dilaksanakan dengan mengadakan ekstrakulikuler.
        Menurut Jamal Ma’mur Asmani ada beberapa hal yang harus di perhatikan sekolah dalam pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal ini, diantaranya kondisi sekolah, bahan kajian, program pengajaran, dan alokasi waktu. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 50).
        Kondisi sekolah misalnya bagi sekolah yang mampu mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran keunggulan lokal. Apabila sekolah belum mampu mengembangkannya maka sekolah dapat melaksanakan keunggulan lokal berdasarkan kegiatan yang di rencanakan oleh sekolah.
        Bahan pelajaran hendaknya juga sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik baik perkembangan pengetahuan, emosional serta sosial peserta didik. Dalam kaitan sumber belajar hendaknya memanfaatkan potensi keunggulan lokal di sekolah. Misalnya memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekolah dengan melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan ini. Bahan yang diajarkan hendaknya bersifat utuh, artinya mengacu pada suatu tujuan pengajaran yang jelas. Bahan kajian keunggulan lokal dapat disusun dan diberikan dalam jangka waktu satu semester atau satu tahun ajaran, tergantung dengan kebijakan sekolah.
        Alokasi waktu untuk bahan pelajaran keunggulan lokal perlu memperhatikan jumlah minggu efekif untuk mata pelajaran keunggulan lokal pada setiap semester.
       


3.      PENUTUP

3.1               KESIMPULAN

        Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal adalah usaha untuk mewujudkan pembelajaran yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan komunikasi, bahasa, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik.
        Potensi keunggulan keunggulan ini tidak terlepas dari potensi yang ada di sekeliling kita. Potensi ini berbeda-beda di setiap daerah. Konsep pengembangan keunggulan lokal diinspirasi dari berbagai potensi, yaitu Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), geografis, budaya, dan historis.
        Potensi keunggulan lokal dijadikan landasan pendidikan karena di Indonesia banyak sekali potensi keunggulan lokal baik dari konsep potensi SDA, SDM, potensi geografis, potensi budaya dan potensi historis yang belum terkelola dengan baik. Maka tugas kita sebagai generasi penerus seharusnya mengenali potensi keunggulan lokal dan mengelolanya dengan baik agar dapat bermanfaat, baik bagi daerah maupun Nasional atau Negara.

3.2 SARAN

        Sebaiknya keunggulan lokal perlu diperhatikan agar masyarakat dan generasi muda Indonesia bisa menyadari akan potensi yang ada di daerahnya, supaya generasi muda  dapat mengelolanya dengan baik dan dapat bermanfaat bagi dareahnya maupun masyarakat Indonesia. Dan sebaiknya pendidikan berbasis keunggulan lokal ini di berikan kepada peserta didik mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi melalui kurikulum yang materinya mengandung pendidikan berbasis keunggulan lokal di daerah masing-masing maupun potensi keunggulan lokal secara keseluruhan yang ada di Indonesia.




 DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss.
Amri,Sofian,dkk.2011. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jakarta:Prestasi Pustaka Raya.
Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Yasin,Sulchan. 1995. Kamus Pintar Bahasa Indonesia.Surabaya: Amanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar