1.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Kini dengan dimulainya globalisasi Indonesia masih
terlihat tenggelam, Indonesia masih kalah bersaing dengan Negara-Negara lainnya
padahal masyarakat Indonesia memiliki modal besar yakni sumber daya yang
melimpah baik sumber daya yang berasal dari alam dan sumber daya manusia.
Disamping itu Indonesia juga memiliki potensi daerah yang beraneka ragam baik
geografis, sejarah, sosial, politik, budaya dan lain sebagainya. Sebaiknya agar
dapat bersaing di era global ini Indonesia mengembangkan potensi lokalnya. Fakta-fakta
mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas tertinggi
untuk membangun keunggulan kompetitifnya, namun masyarakat Indonesia belum
mengenali potensi lokal yang telah ada. Masalahnya, pendidikan hanya diukur
dari output, yakni manusia cerdas secara literal, dan bukan fungsional.
Kecerdasannya tidak memberi makna dalam memanfaatkan potensi lokal.
“Menurut Wahyu Prasetyawan, Jepang menjadi maju
pesat tanpa mengorbankan tradisi. Namun, tradisi bukan fokus pada simbol-simbol
budaya, melainkan pada spirit untuk memadukan kehendak untuk maju dengan spirit
mempertahankan budaya. Simbol-simbol tradisinya bisa hilang, tetapi spiritnya
slalu ada di dada mereka.”(Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss.
Halaman 16).
Jadi dapat di katakan bahwa tanpa mengesampingkan
tradisi Jepang dapat maju sangat pesat.
Seharusnya Indonesia dapat meniru keberhasilan Jepang tanpa mengesampingkan
potensi lokal yang ada di Indonesia baik potensi alam, budaya dan lain
sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan keunggulan lokal
kepada masyarakat, sebenarnya ini dapat di diberikan dalam kegiatan
pembelajaran formal maupun nonformal seperti ekstrakulikuler namun lebih baik
lagi apabila diberikan pada keduanya. Dapat juga keunggulan lokal terintegrasi
dalam mata pelajaran dan ekstra kulikuler agar hasilnya lebih maksimal.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa saja potensi keunggulan lokal yang
ada di Indonesia ?
2.
Mengapa potensi keunggulan lokal di
jadikan landasan pendidikan ?
3.
Bagaimana cara melaksanakan Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal di Indonesia ?
1.3
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui apa saja potensi
keunggulan lokal yang ada di Indonesia.
2.
Untuk mengetahui tujuan mengapa keunggulan
lokal dijadikan landasan pendidikan di Indonesia.
3.
Untuk mengetahui cara pelaksanaan
pendidikan berbasis keunggulan lokal di Indonesia.
1.4
MANFAAT
Untuk
mengenali potensi keunggulan lokal di Indonesia agar Indonesia menjadi lebih
maju dan lebih bisa mengembangkan segala potensi keunggulan lokal di masing-masing
daerah yang selama ini termarginalkan dan teralinasi dari perhatian publik.
2.
ISI
2.1
KAJIAN
Menurut UU No. 20 Tahun
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa, dan Negara.
(Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press. Halaman 55).
Basis
adalah dasar, asas (Yasin,Sulchan. 1995. Kamus
Pintar Bahasa Indonesia.Surabaya: Amanah. Halaman 31)
Keunggulan
Lokal merupakan segala sesuatu yang merupakan ciri khas kedaerahan yang
mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi,
dan lain-lain. (Amri,Sofian,dkk.2011. Mengembangkan
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jakarta:Prestasi
Pustaka Raya. Halaman 1).
Jadi
pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah usaha untuk mewujudkan pembelajaran
yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, teknologi
informasi dan komunikasi, bahasa, ekologi, dan lain-lain. Yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik.
2.2
PEMBAHASAN
1. Apa
saja potensi keunggulan lokal yang ada di Indonesia ?
Potensi
keunggulan keunggulan ini tidak terlepas dari potensi yang ada di sekeliling
kita. Potensi ini berbeda-beda di setiap daerah. “Menurut Akhmad Sudrajat,
konsep pengembangan keunggulan lokal diinspirasi dari berbagai potensi, yaitu
Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), geografis, budaya, dan
historis.” (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 32). Jadi potensi yang ada dapat berbeda-beda
tergantung dari sumber daya yang ada di setiap daerah. Di sini akan dijelaskan
beberapa potensi keunggulan lokal yang ada di Indonesia diantaranya potensi
Sumber Daya Alam (SDA), potensi Sumber Daya Manusia (SDM), potensi geografis,
potensi budaya, dan potensi historis.
a.
Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
Potensi sumber daya alam adalah potensi
yang ada di bumi yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan
masyarakat sekitar. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss.
Halaman 33).
Terdapat berbagai macam potensi sumber
daya alam, ada potensi sumber daya Alam bidang pertambangan, misalnya minyak
bumi, gas, batubara, emas, dan lain-lain. Potensi Sumber Daya Alam bidang
pertanian, misalnya padi, jagung, ubi, buah-buahan sayur dan lain sebagainya.
Potensi sumber daya alam bidang perkebunan, misalnya karet, kelapa sawit,
cokelat, dan kopi. Sumber daya alam bidang peternakan, misalnya sapi, kambing,
dan unggas. Sumber daya alam di bidang perikanan misalnya tambak, ikan laut,
ikan tawar, rumput laut dan lain sebagainya. Potensi sumber daya alam diatas
sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia di sekitarnya untuk itu
potensi ini perlu dikembangkan agar dapat memajukan kelangsungan hidup
masyarakat Indonesia.
b.
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia didefinisikan
sebagai manusia dengan segenap potensinya yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan menjadi makhluk sosial yang adaptif dan transformatif, serta mampu
mendayagunakan potensi alam di sekitarnya secara seimbang dan berkesinambungan.
(Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.
Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 34).
Agar sumber daya manusia baik maka masyarakat
dituntut mampu untuk menyesuaikan diri dengan alam, perkembangan IPTEK, dan
perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia. Sumber Daya Manusia
merupakan penentu dari seluruh potensi keunggulan lokal yang ada, krena
manusialah yang akan mengolah berbagai sumber daya yang ada baik sumber daya
alam, kebudayaan, geografis, dan historis. Apabila sumber daya manusia kurang
baik dalam pengelolaan sumber daya yang ada, maka potensi keunggulan lokal
tidak dapat bermanfaat dengan baik. Namun apabila Sumber Daya Manusia sudah
baik, kreatif, dan dapat mengelola potensi keunggulan lokal yang ada maka
potensi yang ada dapat bermafaat bagi masyarakat sekitar misalnya bermanfaat
pada bidang perekonomian.
c.
Potensi Geografis
Objek geografi, antara lain meliputi
objek formal dan material. Objek formal geografi adalah fenomena geosfer yang
terdiri atas atmosfer bumi, cuaca dan iklom, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan
antroposfer. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 36).
Pengkajian dan pemanfaatan keunggulan
lokal pada aspek geografis sangat khas karena ini memerlukan pendekatan studi
ilmu geografi. Tidak semua objek dan
fenomena geografi merupakan potensi keungguln lokal karena keunggulan lokal
memiliki dampak ekonomis yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Potensi
geografis ini misalnya potensi di daerah pegunungan yang merupakan tempat yang
tinggi dan dingin, suhu dan cuacanya sangat cocok untuk menanam sayur mayur.
Pada daerah Sumatra yang bertanah gambut dapat dimanfaatkan untuk menanam
tanaman kelapa sawit. Potensi geografis tersebt dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar agar bisa meningkatkan perkeonomian.
d.
Potensi Budaya
Budaya adalah sikap, sedangkan sumber
sikap adalah kebudayaan. Agar kebudayaan dilandasi dengan sikap baik,
masyarakat perlu memadukan antara idealisme dengan realisme yang pada
hakekatnya merupakan perpaduan antara seni dan budaya. (Asmani, Jamal Ma’mur.
2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan
Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 38).
Potensi Budaya di setiap daerah di
Indonesia berbeda-beda. Indonesia memiliki 33 Provinsi dengan berbagai macam
budaya yang ada. Contoh dari keunggulan lokal di potensi budaya antara lain
Sekatenan di Yogyakarta dan Solo, Upacara Ngaben di Bali, Malam Bainai di
Sumatra, dan lain-lain. Bukan hanya itu potensi budaya di Indonesia juga ada
tari-tarian misalnya tari pendet yang berasal dari bali, tari Tor-tor yang
berasal dari Sumatera Utara, Tari Srimpi dari Yogyakarta dan lain-lain. Banyak
sekali potensi keunggulan lokal dalam konsep budaya ini.
e.
Potensi Historis
Keunggulan
lokal di dalam konsep historis merupakan potensi sejarah baik dalam bentuk
benda purbakala maupun tradisi. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.
Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 38).
Pada konsep historis ini apa bila Sumber
Daya Manusia dapat memanfaatkan dengan baik maka hal ini dapat menjadi potensi
keunggulan lokal. Diperlukan akulturasi terhadap nilai-nilai tradisional dengan
memberi kultural baru agar terjadi perpaduan antara kepentingan tradisional dan
kepentingan modern, sehingga aset atau potensi sejarah bisa menjadi potensi
keunggulan lokal.
Contoh
keunggulan lokal di konsep historis ini adalah candi Borobudur yang berada di
Magelang, Jawa Tengah, candi ini memiliki nilai historis sehingga kini menjadi
tempat wisata bahkan merupakan tujuan wisata bagi turis manca negara, karena
candi Borobudur juga merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
2. Mengapa
potensi keunggulan lokal di jadikan landasan pendidikan ?
Potensi keunggulan lokal dijadikan
landasan pendidikan karena di Indonesia banyak sekali potensi keunggulan lokal
baik dari konsep potensi SDA, SDM, potensi geografis, potensi budaya dan
potensi historis yang belum terkelola dengan baik, sehingga belum dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat sekitar. Banyak
sekali masyarakat daerah yang memilih untuk merantau ke Ibu Kota untuk mencari
lapangan pekerjaan, padahal di daerahnya memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah. Pada umumnya masyarakat belum mengetahui sumber daya yang ada di
daerah mereka, sehingga potensi keunggulan lokal belum dapat dimanfaatkan.
Keunggulan lokal dijadikan landasan pendidikan agar siswa dan masyarakat dapat
mengetahui apa saja keunggulan lokal di daerah masing-masing agar masyarakat
dapat memahami aspek-aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal tersebut.
Sehingga masyarakat mampu mengolah sumber daya yang ada agar dapat bermanfaat
untuk kelangsungan kehidupan dan perekonomian daerah tersebut sekaligus
melestarikan budaya, tradisi, dan sumber daya yang menjadi unggulan daerah.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal ini juga memiliki jujuan agar indonesia
mampu bersaing secara global.
3. Bagaimana
cara Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal di Indonesia ?
Pelaksanaan pendidikan berbasis
keunggulan lokal di Indonesia dapat dilakukan dengan cara melibatkan pihak lain
yakni Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah, lembaga penjamin mutu
pendidikan (LPMP), perguruan tinggi, serta instansi luar Depdiknas, misalnya
Pemda, dan Departermen lainnya. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.
Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 46). Lembaga-lembaga ini memiliki peran mulai
dari mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing hingga
melengkapi sarana prasarana pendidikan yang diperlukan untuk kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal. Namun sebagai
penyelenggara pendidikan berbasis keunggulan lokal sebaiknya sekolah tidak menggantungkan
kepada lembaga-lembaga yang ada. Pihak sekolah harus pro aktif melakukan
kajian, konsultasi, sosialisasi, dan pemantapan manajemen untuk melaksanakan
pendidikan berbasis keunggulan lokal ini.
Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang pemerintah daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.
Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 42).
Dengan ini berarti setiap daerah
memiliki kewenangan untuk menentukan pelaksanaan pendidikan, maka pendidikan
berbasis keunggulan lokal ini dapat dimasukkan dalam kurikulum maupun
dilaksanakan dengan mengadakan ekstrakulikuler.
Menurut Jamal Ma’mur Asmani ada beberapa
hal yang harus di perhatikan sekolah dalam pelaksanaan pendidikan berbasis
keunggulan lokal ini, diantaranya kondisi sekolah, bahan kajian, program
pengajaran, dan alokasi waktu. (Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal.
Yogyakarta: DIVA Perss. Halaman 50).
Kondisi sekolah misalnya bagi sekolah
yang mampu mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar beserta
silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran keunggulan lokal. Apabila sekolah
belum mampu mengembangkannya maka sekolah dapat melaksanakan keunggulan lokal
berdasarkan kegiatan yang di rencanakan oleh sekolah.
Bahan pelajaran hendaknya juga sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik baik perkembangan pengetahuan,
emosional serta sosial peserta didik. Dalam kaitan sumber belajar hendaknya memanfaatkan
potensi keunggulan lokal di sekolah. Misalnya memanfaatkan lahan kosong yang
ada di sekolah dengan melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan ini. Bahan
yang diajarkan hendaknya bersifat utuh, artinya mengacu pada suatu tujuan
pengajaran yang jelas. Bahan kajian keunggulan lokal dapat disusun dan
diberikan dalam jangka waktu satu semester atau satu tahun ajaran, tergantung
dengan kebijakan sekolah.
Alokasi waktu untuk bahan pelajaran
keunggulan lokal perlu memperhatikan jumlah minggu efekif untuk mata pelajaran
keunggulan lokal pada setiap semester.
3.
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal adalah usaha untuk
mewujudkan pembelajaran yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi,
budaya, teknologi informasi dan komunikasi, bahasa, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik.
Potensi keunggulan keunggulan ini tidak
terlepas dari potensi yang ada di sekeliling kita. Potensi ini berbeda-beda di
setiap daerah. Konsep pengembangan keunggulan lokal diinspirasi dari berbagai
potensi, yaitu Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), geografis,
budaya, dan historis.
Potensi keunggulan lokal dijadikan
landasan pendidikan karena di Indonesia banyak sekali potensi keunggulan lokal
baik dari konsep potensi SDA, SDM, potensi geografis, potensi budaya dan
potensi historis yang belum terkelola dengan baik. Maka tugas kita sebagai
generasi penerus seharusnya mengenali potensi keunggulan lokal dan mengelolanya
dengan baik agar dapat bermanfaat, baik bagi daerah maupun Nasional atau
Negara.
3.2
SARAN
Sebaiknya keunggulan lokal perlu
diperhatikan agar masyarakat dan generasi muda Indonesia bisa menyadari akan
potensi yang ada di daerahnya, supaya generasi muda dapat mengelolanya dengan baik dan dapat
bermanfaat bagi dareahnya maupun masyarakat Indonesia. Dan sebaiknya pendidikan
berbasis keunggulan lokal ini di berikan kepada peserta didik mulai dari
Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi melalui kurikulum yang materinya
mengandung pendidikan berbasis keunggulan lokal di daerah masing-masing maupun
potensi keunggulan lokal secara keseluruhan yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani,
Jamal Ma’mur. 2012. Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal. Yogyakarta: DIVA Perss.
Amri,Sofian,dkk.2011.
Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jakarta:Prestasi
Pustaka Raya.
Siswoyo,
Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Yasin,Sulchan.
1995. Kamus Pintar Bahasa Indonesia.Surabaya:
Amanah.